Analisis data pada sistem ventilasi tambang bertujuan mengubah catatan operasi kipas menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Setiap detik, sensor menghasilkan deret waktu getaran, suhu, tekanan, dan arus listrik. Jika hanya disimpan tanpa ditafsirkan, data tidak memberi nilai tambah. Melalui pengolahan yang terstruktur, pola dapat dikenali, anomali dapat dideteksi, dan keputusan teknis dapat dibuat dengan dasar yang kuat untuk menjaga keselamatan dan efisiensi.
Langkah pertama adalah tata kelola data. Sumber, satuan, frekuensi pencuplikan, dan penamaan kanal distandardisasi agar konsisten di seluruh lokasi. Pembersihan data menghapus nilai loncat yang bukan kejadian fisik, sedangkan penyelarasan waktu memastikan perbandingan antarvariabel valid. Setelah itu, indikator kesehatan dibangun, seperti tingkat getaran, kenaikan suhu relatif, serta perubahan beban listrik terhadap titik kerja. Indikator ini memadatkan informasi kompleks menjadi metrik yang mudah diawasi.
Pendekatan berbasis tren menjadi inti analisis. Kenaikan lambat namun konsisten pada getaran dapat menandakan ketidakseimbangan impeler akibat penumpukan debu, sementara penurunan faktor daya dapat menunjukkan peningkatan hambatan jaringan. Korelasi silang antara variabel membantu menelusuri penyebab, misalnya apakah suhu bantalan naik karena pelumasan tidak memadai atau karena kipas bekerja jauh dari wilayah efisien. Selain itu, perbandingan antarunit mengungkap kipas yang menyimpang dari kinerja rata-rata sehingga memerlukan audit teknis.
Analisis data juga mendukung optimasi energi. Dengan menyesuaikan kecepatan kipas terhadap kebutuhan aliran aktual dan menjaga operasi dekat titik efisien, konsumsi listrik dapat ditekan tanpa mengorbankan keselamatan. Laporan periodik menyajikan peluang penghematan, dampak tindakan korektif, dan rekomendasi lanjutan untuk perawatan maupun modifikasi saluran.
Pada akhirnya, analisis data memperkuat budaya pengambilan keputusan berbasis bukti. Tim operasi tidak lagi bersandar pada perkiraan, tetapi pada pemahaman yang terukur tentang cara kipas, saluran, dan kondisi tambang saling memengaruhi. Hasilnya adalah jaringan ventilasi yang stabil, biaya yang lebih terkendali, dan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua personel.