Kualitas udara tambang adalah kondisi udara di lingkungan kerja bawah tanah yang dipengaruhi oleh konsentrasi debu, gas, temperatur, kelembapan, serta emisi dari aktivitas produksi. Kualitas udara yang baik merupakan syarat utama keselamatan dan kenyamanan kerja, karena udara yang buruk dapat meningkatkan risiko kesehatan, mengganggu visibilitas, dan memicu pembatasan operasi. Ventilasi menjadi sistem utama untuk menjaga kualitas udara dengan cara memasok udara segar dan membuang udara kotor secara terarah.
Faktor yang memengaruhi kualitas udara mencakup sumber polutan dan kondisi jaringan ventilasi. Sumber polutan dapat berasal dari pengeboran dan pemuatan yang menghasilkan debu, peledakan yang menghasilkan asap dan gas, serta penggunaan peralatan bermesin yang menghasilkan emisi. Kondisi jaringan seperti resistansi yang tinggi, kebocoran pada penghalang, dan pengaturan pintu yang tidak sesuai dapat menyebabkan debit turun di area tertentu, sehingga polutan lebih mudah terakumulasi.
Untuk menjaga kualitas udara, ventilasi harus memastikan debit yang cukup dan distribusi yang tepat. Jalur intake membawa udara segar ke area kerja, sedangkan jalur return membawa polutan keluar. Pada heading dan lorong buntu, ventilasi lokal dengan kipas dan saluran udara membantu memastikan udara segar mencapai muka kerja. Saluran yang rapat dan posisi ujung saluran yang tepat sangat menentukan apakah pengenceran polutan terjadi di lokasi yang benar. Jika terjadi kebocoran atau aliran pintas, udara segar dapat “hilang” sebelum mencapai area kritis, sehingga kualitas udara menurun meskipun kipas beroperasi.
Pemantauan kualitas udara perlu dilakukan secara rutin pada titik-titik penting. Pengukuran dan inspeksi lapangan membantu mendeteksi perubahan kondisi, seperti peningkatan debu, penurunan debit, atau perubahan arah aliran. Data ini juga menjadi dasar untuk menyesuaikan perangkat pengarah, memperbaiki kebocoran, atau menata ulang ventilasi lokal. Perawatan kipas dan peninjauan kondisi jaringan secara berkala mendukung kestabilan aliran, yang merupakan kunci menjaga kualitas udara tetap konsisten.
Dengan pendekatan terintegrasi—perencanaan debit, pengendalian distribusi, penutupan kebocoran, dan pemantauan rutin—kualitas udara tambang dapat dipertahankan pada tingkat yang aman. Hal ini mendukung keselamatan pekerja, mengurangi gangguan operasi, dan meningkatkan keandalan sistem ventilasi sebagai fondasi operasi tambang bawah tanah.