Monitoring getaran adalah metode pemantauan kondisi mekanis kipas dengan mengukur tingkat dan pola getaran selama operasi. Pada sistem ventilasi tambang, pemantauan ini penting karena kipas—terutama kipas utama—beroperasi terus-menerus dan menjadi komponen keselamatan. Gangguan pada kipas dapat memengaruhi debit dan kualitas udara, sehingga deteksi dini masalah mekanis membantu mencegah penghentian mendadak yang berisiko bagi operasi bawah tanah.
Getaran yang meningkat sering menjadi tanda awal adanya masalah pada impeler, bantalan, atau kesejajaran komponen. Ketidakseimbangan impeler dapat terjadi akibat penumpukan debu, keausan yang tidak merata, atau kerusakan sudu. Bantalan yang mulai aus juga dapat memunculkan pola getaran tertentu dan biasanya disertai peningkatan temperatur. Jika getaran dibiarkan naik tanpa tindakan, dampaknya bisa meluas: kerusakan bantalan lebih cepat, baut dan sambungan melemah, serta penurunan performa kipas yang menyebabkan debit udara turun.
Pemantauan getaran yang efektif menekankan tren, bukan hanya nilai sesaat. Dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, tim dapat melihat perubahan bertahap yang mengindikasikan degradasi kondisi. Misalnya, peningkatan getaran perlahan dapat mengarah pada kebutuhan pembersihan impeler atau penjadwalan penggantian bantalan. Pemantauan juga membantu membedakan masalah yang bersifat sementara, seperti perubahan kondisi aliran, dari masalah mekanis yang membutuhkan perbaikan.
Monitoring getaran biasanya diintegrasikan dengan program pemeliharaan prediktif. Ketika indikator menunjukkan kenaikan di atas kondisi normal, inspeksi dapat dilakukan sebelum terjadi kerusakan besar. Tindakan korektif dapat mencakup pembersihan impeler, verifikasi keseimbangan, pemeriksaan kekencangan baut, serta pengecekan kesejajaran poros. Pada tambang dengan kebutuhan kontinuitas tinggi, pendekatan ini membantu merencanakan perawatan pada waktu yang tepat tanpa mengganggu ventilasi secara mendadak.
Dengan monitoring getaran yang konsisten, keandalan kipas meningkat dan risiko gangguan ventilasi berkurang. Ventilasi yang lebih andal berarti kualitas udara lebih stabil, pengenceran gas dan kontrol debu lebih terjaga, serta keselamatan kerja bawah tanah dapat dipertahankan secara lebih baik sepanjang operasi tambang.