monitoring temperatur

Monitoring temperatur adalah pemantauan suhu pada komponen kritis kipas, terutama bantalan dan motor penggerak, untuk mendeteksi kondisi panas berlebih selama operasi. Dalam ventilasi tambang, pemantauan temperatur memiliki nilai keselamatan yang tinggi karena kipas beroperasi terus-menerus dan gangguan pada kipas dapat mengurangi debit udara. Suhu yang meningkat sering menjadi indikator awal masalah mekanis atau listrik yang, jika tidak ditangani, dapat berujung pada kerusakan komponen dan penghentian operasi.

Peningkatan temperatur pada bantalan dapat terjadi karena pelumasan yang tidak memadai, keausan, ketidaksejajaran, atau beban yang meningkat akibat kondisi operasi. Pada motor, temperatur yang tinggi dapat terkait dengan beban berlebih, ventilasi pendinginan yang tersumbat debu, atau masalah pada sistem kelistrikan. Karena lingkungan tambang berdebu dan lembap, sistem pendinginan dan kebersihan area instalasi perlu dijaga agar pembuangan panas berjalan baik.

Seperti halnya monitoring getaran, pemantauan temperatur yang efektif berfokus pada tren. Kenaikan suhu bertahap dapat mengindikasikan degradasi kondisi bantalan atau penurunan efisiensi pendinginan motor. Perubahan suhu yang cepat dan signifikan biasanya memerlukan inspeksi segera karena bisa menunjukkan kondisi yang berpotensi menyebabkan kegagalan. Data temperatur yang dicatat secara rutin membantu tim menentukan apakah kipas masih bekerja dalam batas aman dan kapan perawatan perlu dijadwalkan.

Monitoring temperatur mendukung pemeliharaan prediktif dengan memungkinkan tindakan korektif sebelum kerusakan besar terjadi. Jika temperatur bantalan naik, tindakan bisa berupa pemeriksaan pelumasan, pengecekan kesejajaran, atau penggantian bantalan sesuai kebutuhan. Jika temperatur motor meningkat, evaluasi beban operasi, pembersihan sistem pendinginan, dan pemeriksaan sambungan listrik dapat dilakukan. Pendekatan ini mengurangi risiko penghentian mendadak, yang dapat berdampak pada ventilasi seluruh tambang.

Dengan monitoring temperatur yang konsisten, sistem ventilasi menjadi lebih andal. Kipas dapat mempertahankan performa stabil, kualitas udara lebih terjaga, dan operasi tambang dapat berjalan lebih aman karena risiko gangguan kritis pada penggerak ventilasi dapat ditekan melalui pengawasan dan perawatan yang berbasis data.